Seperti
halnya alam, kehidupan ini tidak akan pernah usai sebelum dijelajahi sampai
akhirnya menemukan hal-hal yang menakjubkan dan
mengejutkan. Seperti halnya
Gunung yang harus didaki, gua yang harus ditelusuri, sungai yang harus diselami dan dinding batu yang harus dipanjat untuk mencari kesenangan
baru, pengalaman baru dan impian yang baru.
Video Geodipa : By Wafa GCK-174
GEODIPA (Geodesi Pecinta Alam) merupakan organisasi
pecinta alam di Teknik Geodesi UGM. Lahir pada tanggal 25 Mei 1974 yang pada
awalnya merupakan tempat menampung mahasiswa yang hobi dan belajar berenang,
dimana pada saat itu banyak mahasiswa Geodesi yang diturunkan sebagai surveyor
di luar Pulau Jawa sehingga harus bisa berenang karena banyak sekali medan yang
berawa, sungai, bahkan lumpur hidup. Baru pada tahun 1996, Geodipa menyusun
AD/ART dan sistem penomoran anggota dan pada tahun 1998 diadakan Diklatsar
Geodipa sebagai media penerimaan anggota baru.
Geodipa
mempunyai 4 divisi operasional, yakni Divisi Rimba Gunung, Divisi Air, Divisi
Gua, dan Divisi Panjat. Masing-masing divisi memiliki program kegiatan. Divisi
Rimba Gunung memiliki program pendakian gunung seperti Gn. Merbabu, Gn. Lawu,
Gn. Gede Pangrango, Gn. Argopuro, dsb. Divisi Air memiliki program renang rutin
dan pengarungan di sungai, sungai Elo misalnya. Divisi Gua, memiliki program
penelusuran Gua Gilap, Gua Cerme, Gua Jomblang, dsb. Divisi Panjat memiliki
program panjat tebing, di Siung, Parangndok, dsb. Selain itu, Geodipa juga
memiliki program yang bersifat umum, seperti Fun Rafting, Caving Ceria,
Pendakian Massal, Buka Bersama, dan lain sebagainya.
Ada 3 hal yang membuat
Geodipa tetap eksis, yakni hobi, organisasi, dan ilmu pengetahuan. Geodipa
terbentuk oleh hobi yaitu melakukan kegiatan di alam terbuka, karena kepuasan
yang tak ternilai jika sebuah petualangan dilakukan dengan membawa harapan
untuk tetap melestarikan alam dan mengagumi betapa besar kekuasaan Tuhan yang
menciptakan alam seisinya. Kedua, organisasi, karena komunitas akan lebih
teratur dan diakui ketika telah menjadi sebuah organisasi. Ketiga, ilmu
pengetahuan, hal yang sangat penting bagi Geodipa dalam mengaplikasikan ilmu
yang didapat dari kegiatan akademis ke dalam kegiatan di alam terbuka, dan
menyikapi masalahh akademis dengan belajar dari alam. Atau istilahnya dikenal
dengan
Komentar
Posting Komentar