Move VS Silent ...





“Some people may wonder why we must go and climb mountains when it is safer to sleep at home?”

(Mahathir Muhammad – Prime Minister Of Malaysia)
Membaca sepenggal quote di atas jadi bikin aku merenung lebih dalam. Memang kalo dipikir kan ngapain juga aku kuliah di UI? Capek, stres banyak tugas, ujiannya sadis T.T, ngabisin duit, kosan mahal, harus hidup jauh dari orang tua, dsb. Padahal kalo aku tinggal di Pekalongan aja kan itu jauh lebih nyaman. Apa barangkali aku udah salah mengambil keputusan selama ini????
Sekarang ada gak orang yang jadi kepikiran buat berhenti kuliah dan balik kampung aja? Haha.. Konyol banget..  Coba lihat dengan kacamata baru,, Kalian tahu pesawat terbang kan? Kebangeten ini mah kalo nggak tahu X(.. Sekarang kalo pesawat itu tetep di hanggar pesawat, barangkali dia memang aman, gak akan kena badai, gak harus isi aftur yang mahal, dsb. Tapi… BUKAN ITU TUJUAN DICIPTAKANNYA SEBUAH PESAWAT. Pesawat itu didisain sedemikian rupa oleh ENGINEERS (dari mulai Aerospace Engineer, Mechanical Engineer, sampe Metallurgy Engineer ^,^) agar bisa mengantarkan manusia dari 1 titik ke titik lainnya dengan lebih mudah. Jadi, Pesawat gak akan bisa dikatakan pesawat kalo dia gak bisa terbang.
Nah, kalo Engineers yang makhluk aja bisa bikin alat secanggih pesawat, apalagi Sang Khalik. Pastilah Ia tidak menciptakan manusia sebagai makhluk paling sempurna hanya untuk suatu tujuan yang sia-sia.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 30)
That’s it! Manusia memang diciptakan untuk menjadi khalifah yang mampu memimpin semesta alam (bahkan makhluk seperti malaikat) untuk melakukan perjalanan mulia yang penuh dengan ujian, seperti layaknya pesawat yang harus mampu mengangkasa tinggi dan berhadapan dengan turbulensi. PERCAYALAH!! Kita tidak diciptakan buat diem doank di rumah, nyampah, atau malah menjadi budak syaithan.
“Singapore had succeeded in the past because it had a GENERATION OF PEOPLE who GREW UP in HARDSHIP, were PREPARED TO TAKE RISKS, and TACKLE CHALLENGES.” (Lee Kuan Yew – Senior Minister of Singapore)
Yuk mari kita contoh bagaimana Singapore bisa maju pesat seperti sekarang ini. Rahasianya itu tu di atas. Mereka punya GENERASI yang MAMPU TUMBUH dalam KESULITAN, SIAP MENGAMBIL RISIKO, dan MEMECAHKAN TANTANGAN2 yang ada.
Sekarang bandingkan dengan orang Indonesia : “Kita sudah biasa diberi, disuguhi, dikasihani, dan, disuapi. Kita tidak punya kebiasaan merebut, menjelajah, dan mencoba.” (Putu Wijaya dalam Novel Putri). Bedanya 180 derajat antara Indonesia dan Singapura cing!! Kita emang manja banget,udah ngerasa aman punya Sumber Daya Alam berlimpah kali ya, padahal gak bisa ngelola sendiri. Hadoh..

Aku pernah (baca: sering) denger sebuah lagu dengan  sepenggal liriknya berbunyi It’s Not Easy To Be Me (Five For Fighting – Superman). Memang sepertinya setiap orang memiliki slogan tersebut dalam hidupnya. Tiap manusia tu merasakan bahwa beban hidupnya lah yang paling berat sampe2 gak sempet buat mikirin masalah lainnya. Padahal kalo kita bisa memiliki manajemen diri yang bagus, kita pasti sangat mampu melakukan ekspansi potensi lebih luas. Ini sama halnya kaya negara kita yang terlalu sibuk  dengan berbagai persoalan domestik termasuk mempertahankan rezim pemerintahan semata dan kemampuan yang terbatas dalam mengelola berbagai agenda keamanan nasional. Padahal seharusnya kan kita udah ikut aktif memperjuangkan Palestina, muslim Rohingya, atau bahkan mengajukan diri sebagai salah satu negara yang memiliki Hak Veto di PBB. (HAHAHASSSEGGG :D)
Jadi kesimpulannya, kita harus bisa melihat kesempatan2 lain yang ditawarkan dunia ini. Jangan cari aman di rumah doank ngurusin masalah yang sepele kaya pacar2an atau ngeliatin status gebetan kita… Coba gimana nanti kalo Allah memutarkan kembali film kehidupan kita secara detail sewaktu hidup di dunia? (Astaghfirullah.. Menampar pipi sendiri.. *PLAAKK!! >,<)
Demikianlah sedikit yang bisa aku share hari ini. Mungkin aku sendiri masih jauh dari spirit tulisanku ini, tapi insya Allah niatan untuk menjadi lebih baik itu selalu ada. Selamat Berjuang!!
Dedikasi pada jalan hidup yang mengutamakan ilmu yang bermanfaat dan amal saleh adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah yang menghormati dirinya, takut kepada Allah SWT, dan mencintai Rasulullah. Berkutat di tempat kita sendiri, ridha dengan kebodohan, mengiringi hawa nafsu, serta takut mengarungi bahaya pengembaraan dalam mencari ilmu yang berguna menunjukkan kekerdilan dan kerendahan jiwa. (Dr ‘Aid Abdullah al Qarni dalam bukunya Silahkan Terpesona)
v

Komentar